Zaman sekarang ini , perdagangan internasional sudah marak terjadi. Tidak ada
satu negara pun yang dapat hidup sendiri dan mencukupi kebutuhan negara
itu sendiri . Perdagangan internasional merupakan salah satu bukti
bahwa tidak ada satu negara pun yang dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional adalah
perdagangan yang terjadi antara 2 negara atau lebih. Tujuan dari
perdagangan internasional itu sendiri adalah
a) Untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
Perbedaan iklim dan cuaca menyebabkan negara negara di dunia memiliki sumber daya yang berbeda beda. Dengan perdagangan intersasional , Masyarakat dalam suatu negara dapat mengkonsumsi barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Misalnya saja : Indonesia belum dapat memproduksi mobil balap. Melalui perdagangan internasional , masyarakat bisa memperoleh mobil balap dari negara yang memproduksinya , dengan cara mengimpornya dari negara pem-produksi
Perbedaan iklim dan cuaca menyebabkan negara negara di dunia memiliki sumber daya yang berbeda beda. Dengan perdagangan intersasional , Masyarakat dalam suatu negara dapat mengkonsumsi barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Misalnya saja : Indonesia belum dapat memproduksi mobil balap. Melalui perdagangan internasional , masyarakat bisa memperoleh mobil balap dari negara yang memproduksinya , dengan cara mengimpornya dari negara pem-produksi
b)Untuk memperoleh keuntungan
Keinginan suatu negara untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak mengharuskan suatu negara untuk melakukan perdagangan Internasional. Globalisasi menjadi faktor pendorong dari perdagangan internasional itu sendiri. Sebab , globalisasi menyebabkan tak ada satupun negara yang dapat hidup sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri
Keinginan suatu negara untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak mengharuskan suatu negara untuk melakukan perdagangan Internasional. Globalisasi menjadi faktor pendorong dari perdagangan internasional itu sendiri. Sebab , globalisasi menyebabkan tak ada satupun negara yang dapat hidup sendiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai sebab akibat terjadinya perdagangan internasional. Teori ini dilontarkan oleh Adam Smith dan David Richardo
Adam Smith melontarkan mengenai Teori
keunggulan mutlak. Dalam teorinya, Adam Smith mengatakan bahwa sebuah
keunggulan mutlak atau absolut adalah jika suatu negara mutlak dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik
Contohnya saja , ada dua negara yang berdagang , yaitu Indonesia dengan
Jepang. Masing masing dari mereka memproduksi dua macam barang , yaitu
beras ketan dan rumput laut. Untuk menghasilkan 10 ton beras ketan di
Indonesia , seorang pekerja memerlukan waktu 3 bulan , sedangkan di
Jepang harus bekerja selama 6 bulan. Lain halnya dengan rumput laut ,
Indonesia memerlukan waktu 7 bulan untuk menghasilkan 10 ton rumput laut
, sedangkan Jepang hanya butuh 2 bulan saja untuk menghasilkan 10 ton
rumput laut.
Dalam hal ini , kita dapat menyimpulkan
bahwa Indonesia unggul dalam memproduksi beras ketan , sedangkan Jepang
unggul dalam memproduksi rumput laut. Dalam keadaan yang demikian , akan
lebih rasional jika Indonesia memproduksi beras ketan dan mengekspornya
ke Jepang , dan kemudian mengimpor rumput laut dari Jepang yang unggul
dalam memproduksi rumput laut. Sebaliknya, Jepang akan memproduksi
rumput laut dan mengekspornya ke Indonesia , serta mengimpor beras ketan
dari Indonesia yang lebih unggul dalam memproduksi beras ketan
ketimbang Jepang.
Teori ini dilatarbelakangi oleh
perbedaan sumber daya alam , perbedaan kualitas tenaga kerja , perbedaan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) , perbedaan jumlah
penduduk , perbedaan iklim , perbedaan pendapatan dan perbedaan modal
yang dimiliki oleh berbagai negara di dunia.
Lalu , ada juga teori yang dilontarkan oleh David Richardo , yaitu teori keunggulan komparatif.
Teori ini mengatakan bahwa setiap negara , seperti halnya manusia , akan memperoleh hasil dari perdagangannya dengan mengekspor barang-barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan mengimpor barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya.
Teori ini mengatakan bahwa setiap negara , seperti halnya manusia , akan memperoleh hasil dari perdagangannya dengan mengekspor barang-barang atau jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan mengimpor barang-barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya.
Kata kuncinya adalah komparatif. Artinya
adalah relatif atau tidak ada yang perlu dimutlakkan. Jika ada suatu
negara yang sangat produktif menghasilkan barang dan jasa , sedangkan
ada negara lain yang sangat tidak produktif , mereka dapat saling
menarik keuntungan dari perdagangan internasional.
Misalnya saja , Indonesia dengan
Australia. Mereka sama sama memproduksi 2 benda , yaitu wol dan kain.
Indonesia memerlukan waktu 5 bulan dalam memproduksi wol dan 10 bulan
dalam memproduksi kain. Sedangkan Australian dapat memproduksi wol dalam
kurun waktu 15 bulan dan memerlukan waktu 12 bulan untuk memproduksi
kain. Dalam hal ini , Indonesia unggul dalam memproduksi wol. Dia dapat
mengekspor wol kepada negara Australia. Dan sebaliknya , Indonesia dapat
mengimpor kain , yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya , dari
Australia.
Dalam memahami perdagangan internasional
itu sendiri , ada beberapa kata kunci yang perlu kita ketahui. Kata
kunci tersebut adalah Ekspor , Impor , Kurs, Devisa , dan Kebijakan
perdagangan internasional
Ekspor yang berarti
menjual barang dari dalam negeri ke luar negeri . Impor berarti membeli
barang dari luar negeri ke dalam negeri.
Dalam setiap transaksi perdagangan
Internasional , negara akan memperoleh keuntungan berupa Devisa. Devisa
sendiri berarti segala mata uang asing yang beredar di suatu negara ,
dan memiliki catatan kurs resmi di bank sentral atau bank Indonesia.
Devisa ini akan menjadi cadangan kekayaan negara dan mempermudah suatu
negara untuk melakukan transaksi perdagangan internasional itu sendiri .
Akan tetapi , ada batasan batasan yang
perlu kita ketahui dalam melakukan perdagangan internasional . Batasan
ini sering disebut kebijakan perdagangan internasional.
- Kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengatur hubungan perdagangan internasional , guna untuk melindungi kepentingan nasional atau kepentingan negara itu sendiri. Ada 2 jenis kebijakan , yaitu kebijakan impor dan ekspor.
- Kebijakan ekspor , contohnya dengan membangun asosiasi eksportir dunia untuk memperluas pasar industri.
- Kebijakan impor , contohnya dengan pembatasan barang (kuota), pembiayaan pajak masuk barang dari luar negeri ke dalam negeri (tarif/bea masuk) , pemberian dana dan fasilitas dari pemerintah kepada produsen (subsidi) , atau dengan melalui politik dumping , dimana suatu negara memberlakukan harga jual barang yang di produksi suatu negara , lebih murah di negara pengimpor dibanding negara pengekspor. Misalnya, Indonesia memproduksi rempah rempah. Indonesia menjual rempah rempah dengan harga murah di negara pengimpor dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di negara pengekspor. Hal ini dilakukan untuk menarik produsen luar negeri dan menambah devisa negara.
Itu saja info info penting mengenai perdagangan internasional. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan
Comments
Post a Comment